tumbuhan obat sebagai bagian dari kesehatan tradisional. Keberadaannya mampu menjadi cara lain selain pengobatan secara klinis sang dokter. tak hanya murah, tumbuhan obat mudah kita dapatkan bahkan di lingkungan tempat tinggal .
dari sekian banyak jenis tanaman obat, berikut 4 jenis tumbuhan obat yg tersebar pada sekitar kita berdasarkan hasil kajian Balai besar Penelitian serta Pengembangan tumbuhan Obat serta Obat Tradisional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Kesehatan.
Pertama, lengkuas. Bagian dari tumbuhan ini yang digunakan buat pengobatan adalah rimpangnya. Rimpang ini mengandung minyak atsiri kurang lebih 1% dengan komponen primer kamfer, sineol serta asam metal sinamat.
Minyak atsiri ini akan ada Bila rimpang lengkuas diiris atau ditumbuk. Minyak atsiri rimpang lengkuas mempunyai kegiatan menjadi antimikroba dan antijamur.
pada Tanah Jawa, dikenal dua jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah menggunakan rimpang berwarna kemerahan, bentuknya lebih kecil dari lengkuas putih. Sedangkan lengkuas putih mempunyai rimpang berwarna putih dengan bentuk yg relatif besar .
masyarakat pedesaan menggunakan irisan lengkuas merah untuk mengobati panu serta kutu air. Perasan lengkuas merah yg ditambah dengan madu, dapat dipergunakan buat mengobati demam. Sedangkan lengkuas merah yg ditumbuk serta dicampur tepung beras, digunakan sebagai tapal di perut pasca bersalin.
kedua, jeruk nipis. butir ini berguna menjadi obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. buah jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonene, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali lasetat, aktilaldehid, annildehid), dammar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, beleerang, vitamin B1 dan C.
Ketiga, seledri. Bagian tanaman yg digunakan merupakan daun dan herbanya. Herba seledri mengandung flavonoid, kumarin, manitol serta minyak atsiri. Flavonoid apigenin pada herba seledri bisa menurunkan tekanan darah. Sedangkan rebusan daun seledri bisa digunakan buat memperlancar pengeluaran air seni.
namun senyawa firanokumarin pada herba seledri bisa memicu terjadinya reaksi alergi. Selain itu biji seledri dapat memengaruhi siklus menstruasi, sebagai akibatnya minyak biji selederi sebaiknya tidak dikonsumsi sang perempuan .
Keempat, daun sereh wangi. Daun serta akar sereh wangi memiliki kegunaan menjadi penghangat badan, peluruh keringat, dan obat kumur, daun sereh wangi mengandung saponin, flavonoid, serta polifenol. di samping daunnya juga mengandung minyak atsiri menggunakan sitral, sitronelol, geraniol, metilheptenon, eugenol-metilete, dipentel, eugenol, kadinen, kadinol, serta limonene.
Minyak atsiri daun serta akar sereh wangi bisa merusak pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitic, pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, bacilus subtilis, Salmonella typhimurium, Apergillus niger serta Candida albicans.