Hello sahabat akademik, kalian yang masih duduk di bangku kuliah atau malah baru masuk kuliah pasti bertanya-tanya dalam hati tentang bagaimana nanti kalian akan membuat skripsi.
kalian pasti sudah tahu bahwa setiap mahasiswa sarjana wajib menyelesaikan skripsi sebagai syarat lulus dan mendapatkan gelar sarjana.
lalu pertanyaannya kapan ya waktu yang tepat untuk mengerjakan skripsi?
apakah sebaiknya dari awal masuk kita sudah harus menyiapkan skripsi kita?
menurut kami, pada awal masuk kamu cukup nikmati belajar, masih terlalu dini untuk memikirkan skripsi karena skripsi adalah tugas yang harus dibuat dengan kosentrasi dan cukup banyak menyita waktu. Jika disini kamu sudah memikirkan skripsi, matakuliah kamu malah bisa jadi berantakan.
oleh karena itu, di semester awal sampai semester 5 kamu nikmati saja belajar dan terus gali diri kamu sampai kamu benar-benar mendapatkan apa yang kamu inginkan dari kuliahmu.
Di semester 4 atau 5 biasanya kamu akan dibekali dengan mata kuliah metode penelitian, sehingga kamu bisa belajar bagaimana menulis karya ilmiah dengan baik dan benar. kamu akan mengetahui apa itu metode penelitian kulatitatif dan kuantitatif. jika kamu lupa kamu bisa baca artikel disini.
Jika kamu faham dengan mata kuliah metode penelitian maka kamu akan mudah dalam menuliskan skripsi, oleh karena itu jangan pernah main-main saat dosen menjelaskan tentang mata kuliah ini.
di semester 6 kamu sudah cukup banyak mempelajari keilmuanmu, disinilah kamu bisa memulai skripsimu, tentu saja dengan melihat minat dan bakatmu dengan cara apa yang paling kamu sukai dari berbagai konsentrasi ilmu yang sedang kamu jalani. disemester ini pastikan kamu sudah menemukan konsentrasi apa yang harus kamu ambil.
Setelah kamu faham bagaimana menulis karya ilmiah yang benar maka langkah selanjutnya adalah memikirkan judul, judul dapat kamu temukan dengan banyak membaca jurnal, skripsi-skripsi terdahulu, karena penelitian sebelumnya pasti akan memberikan saran untuk peneliti selanjutnya untuk pengembangan keilmuan atau masalah yang dibahasnya.
Cara lain untuk menemukan judul adalah dengan cara riset dengan menanyakan pertanyaan – pertanyaan ilmiah kepada sebuah instansi atau masyarakat, atau cara yang paling mudah kamu bisa bertanya kepada dosen yang sedang melanjutkan studi biasanya mereka banyak menyimpan masalah yang bisa dijadikan judul skripsi.
Jika dikampusmu masih di adakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) disinilah waktunya kamu bisa menemukan masalah di instansi/kantor tempat kamu KKL, yang bisa kamu jadikan judul skripsi.
Biasanya setiap kegiatan KKL pasti ada dosen pendamping KKL, mintalah bimbingannya agar kegiatan KKL tersebut bisa dilanjutkan untuk skripsimu.
Jadi istilahnya “sekali kayuh dua pulau terlampaui” KKL selesai dan kita sudah mengantongi judul dan lokasi riset untuk skripsi. jadi kita akan menghemat waktu tidak lagi mencari ulang tempat penelitian yang akan kita jadikan tugas akhir.
Kegiatan KKL biasanya dilakukan disemester 6, diakhir semester ini mulailah bimbingan dengan ketua jurusan (kaprodi), mulai diskusikan dengan judul yang sudah kamu temukan, jika kamu sudah dapat lampu hijau mulailah menggarap tugas akhir itu.
Dengan membuat proposal penelitian yang terdiri dari latar belakang (bab I), landasan teori (Bab II) dan bab III
Jangan lupa minta format penulisan skripsi dan pelajarilah dengan seksama agar penulisan kamu terhindar dari kesalahan penulisan. misalnya penulisan abstrak spasi berapa, penulisan kata asing yang harus di tulis miring, bagaimana penulis daftar pustaka yang benar dan sebagainya.
Semester 7, seperti di awal tadi saya mengatakan skripsi membutuhkan konsentrasi dan waktu yang sangat banyak, maka semester ini fokuslah dengan skripsimu, karena biasanya disemester ini matakuliah juga telah selesai, dengan catatan tidak ada yang ngulang ya? he he
Selanjutnya rutinlah melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing agar skripsimu penuh dengan ide-ide cemerlang mereka. biarkan jika proposalmu penuh dengan coretan, karena coratan itu adalah salah satu cara dosen membimbingmu agar tulisanmu menjadi lebih baik. jadi jangan patah semangat ketika proposalmu dicoret-coret dan tidak kunjung di ACC ke tahap selanjutnya.
perhatikan baik – baik coretan itu, pelajari dan perbaiki, selanjutnya ajukan lagi karena dua/tiga bulan dari situ kamu akan tahu maksudnya mengapa proposalmu dicoret-coret. kamu akan tahu bagaimana mempresentasikan karya ilmiahmu dan kamu akan berterimakasih kepada mereka karena dengan coretan-coretan mereka, telah mengantarkan kamu menjadi sarjana.
Wassalam.